Kenapa Cari Kerja Susah? Ini Penyebab dan Solusinya!
Penyebab Berkurangnya Serapan Tenaga Kerja di Indonesia
Serapan tenaga kerja di Indonesia terus mengalami penurunan. Data dari BPS yang diolah oleh Litbang Kompas menunjukkan bahwa sejak tahun 2009 hingga 2024, penyerapan tenaga kerja mengalami penurunan yang signifikan. Selain itu, banyak isu yang beredar di media mengenai perusahaan yang bangkrut serta gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang semakin meningkat.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Ketenagakerjaan, saldo masyarakat Indonesia juga mengalami penurunan drastis. Pada tahun 2019, saldo rata-rata masyarakat sekitar 33 juta rupiah, namun pada April 2024 saldo tersebut menurun drastis menjadi sekitar 1,8 juta rupiah. Fenomena ini memiliki efek domino, tidak hanya berdampak pada pekerja, tetapi juga kepada para pengusaha. Ketika jumlah pekerja yang memiliki penghasilan menurun, daya beli masyarakat terhadap produk atau jasa pun berkurang, yang pada akhirnya berdampak pada kondisi perekonomian secara keseluruhan.
Namun, pertanyaan terbesar adalah: mengapa mencari pekerjaan di Indonesia begitu sulit? Untuk memahami kondisi ini secara menyeluruh, kita harus melihatnya dari perspektif yang lebih luas. Banyak orang yang masih berpegang pada doktrin lama bahwa pendidikan yang baik akan menjamin pekerjaan yang mapan. Namun, pada kenyataannya, mendapatkan pekerjaan saja sudah sulit, apalagi berharap untuk naik jabatan dan hidup sejahtera. Oleh karena itu, kita perlu memahami permasalahan ini secara fundamental agar dapat menyusun strategi yang lebih baik untuk masa depan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja
Dalam membahas kesempatan kerja, ada dua pihak yang terlibat: pekerja yang mencari pekerjaan dan perusahaan yang memberikan pekerjaan. Jika mencari kerja sulit, berarti ada ketidakseimbangan antara supply (tenaga kerja yang tersedia) dan demand (kebutuhan tenaga kerja dari perusahaan). Penyebab utama dari ketidakseimbangan ini bisa karena meningkatnya jumlah tenaga kerja atau menurunnya permintaan tenaga kerja, atau bahkan kombinasi dari keduanya.
Beberapa faktor utama yang mempengaruhi permintaan dan penawaran tenaga kerja meliputi:
1. Kondisi Global
Kondisi global memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian dan kesempatan kerja di Indonesia. Faktor-faktor seperti geopolitik, ekonomi global, serta kebijakan pemerintah sangat berperan dalam menentukan arah perkembangan tenaga kerja.
Geopolitik Global: Saat ini, dunia sedang mengalami ketidakstabilan akibat perang antara Iran-Israel serta Ukraina-Rusia. Ketidakpastian geopolitik ini membuat perusahaan asing lebih berhati-hati dalam berinvestasi dan membuka cabang di Indonesia, yang pada akhirnya menurunkan permintaan tenaga kerja.
Ekonomi Global: Perusahaan juga mempertimbangkan faktor ekonomi global seperti inflasi dan suku bunga. Jika suku bunga tinggi, biaya ekspansi menjadi lebih mahal sehingga perusahaan menunda ekspansi dan perekrutan tenaga kerja.
2. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah sangat berpengaruh terhadap kondisi ketenagakerjaan. Beberapa faktor yang menjadi perhatian utama adalah:
Regulasi: Banyak media melaporkan bahwa izin untuk perusahaan asing masuk ke Indonesia masih cukup berbelit-belit dibandingkan dengan negara tetangga seperti Vietnam, Malaysia, dan Thailand. Hal ini membuat investor asing enggan untuk masuk ke Indonesia.
Kepastian Hukum: Perusahaan asing membutuhkan kepastian hukum yang jelas untuk menghindari risiko sengketa hukum yang tidak terselesaikan dengan baik.
Korupsi: Tingginya tingkat korupsi di Indonesia juga menjadi salah satu alasan mengapa banyak perusahaan lebih memilih untuk berinvestasi di negara lain yang memiliki tata kelola pemerintahan lebih transparan.
Iklim Investasi dan Pajak: Pajak yang tinggi dan kondisi politik yang tidak stabil juga menjadi faktor penghambat masuknya investasi asing. Contohnya, rencana kenaikan PPN menjadi 12% dapat membuat pengusaha berpikir dua kali sebelum melakukan ekspansi bisnisnya.
3. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Faktor lain yang tidak kalah penting adalah kualitas tenaga kerja di Indonesia. Data dari Institut Semeru menunjukkan bahwa tingkat keterampilan digital tenaga kerja Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara. Perusahaan asing cenderung lebih memilih berinvestasi di negara dengan tenaga kerja yang lebih produktif dan memiliki keterampilan yang lebih tinggi.
Tingkat produktivitas tenaga kerja di Indonesia masih berada di bawah negara-negara seperti Vietnam dan China. Padahal, jumlah jam kerja di negara-negara tersebut lebih tinggi, sehingga mereka dianggap lebih menguntungkan bagi investor. Untuk meningkatkan produktivitas, pemerintah perlu meningkatkan kualitas pendidikan serta memastikan bahwa tenaga kerja memiliki keterampilan yang relevan dengan perkembangan zaman.
Strategi untuk Bertahan dalam Kondisi Sulit
Bagi individu yang kesulitan mendapatkan pekerjaan di sektor formal, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan:
Meningkatkan Keterampilan (Upskilling & Reskilling)
Pelajari keterampilan yang banyak dibutuhkan, terutama di era digital dan AI.
Kuasai teknologi dan tingkatkan kemampuan di bidang yang masih minim pesaing.
Menonjolkan Diri dalam Persaingan Tenaga Kerja
Jika banyak pelamar dengan keterampilan yang sama, buat diri Anda berbeda dengan membangun personal branding yang kuat.
Miliki keahlian unik yang sulit digantikan oleh teknologi.
Mencari Peluang di Sektor Informal
Jika sulit mendapatkan pekerjaan formal, pertimbangkan untuk masuk ke sektor informal seperti menjadi freelancer, content creator, atau membuka usaha sendiri.
Mengikuti Perkembangan Global & Kebijakan Pemerintah
Pahami tren ekonomi global dan kebijakan pemerintah yang mempengaruhi ketenagakerjaan agar bisa menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
Kesimpulan
Situasi ketenagakerjaan di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi global, kebijakan pemerintah, hingga kualitas sumber daya manusia. Ketidakseimbangan antara supply dan demand tenaga kerja menyebabkan persaingan semakin ketat. Oleh karena itu, masyarakat perlu beradaptasi dengan meningkatkan keterampilan, memahami tren global, serta mencari peluang di sektor yang memiliki prospek cerah.
Harapannya, dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kondisi ketenagakerjaan, masyarakat tidak hanya sekadar mengeluh, tetapi juga dapat menyusun strategi yang tepat untuk tetap sejahtera dalam kondisi ekonomi yang menantang.
Post a Comment for "Kenapa Cari Kerja Susah? Ini Penyebab dan Solusinya!"