Cara Ilmiah Mewujudkan Impian dengan Lebih Cepat

Banyak orang punya mimpi, tapi tidak pernah ditulis. Di artikel ini, gua akan share pengalaman gua dari umur belasan sampai ke umur 31 ini. 80% mimpi gua itu tercapai, dan salah satu hipotesis gua adalah karena dari umur belasan, gua sering menulis mimpi gua.

Tapi sebelum masuk ke pengalaman gua, pertanyaan terbesarnya adalah: Apakah mimpi akan lebih besar probabilitasnya tercapai jika ditulis? Dan apakah ini didukung oleh sains?

Perkenalan

Buat yang belum kenal, nama gua Ogut. Gua seorang content creator dari "Muda Cuma Sekali" dan juga seorang business owner. Alhamdulillah, di umur 31 tahun ini, gua sudah merasa hidup gua sangat nyaman. Gua bukan orang yang paling kaya, gua enggak punya sport car, tapi gua ngerasa semua kebutuhan gua sudah terpenuhi. Bahkan, gua sudah bisa mendapatkan kenyamanan yang gua suka.

Balik lagi ke menulis mimpi. Gua udah sempat research, dan ternyata menggambar atau menulis mimpi itu didukung oleh sains. Menurut penelitian, jika kalian sering menggambar atau menulis mimpi kalian (dan tentunya bekerja untuk mewujudkannya), hal ini dapat meningkatkan probabilitas kalian untuk mencapainya.

Bukti Penelitian

Gua akan kasih tahu beberapa riset yang mendukung hal ini:

Studi dari Dr. Gil Matthews (Dominican University of California - Goal Setting Study)
Dr. Matthews melakukan studi yang melibatkan 2.667 peserta. Kesimpulannya, menuliskan atau menggambarkan impian dan tujuan membantu memperjelas apa yang sebenarnya kalian inginkan. Proses ini memaksa kalian untuk merumuskan keinginan dengan jelas dan ringkas, sehingga memudahkan dalam mengembangkan rencana untuk mencapainya.
Fakta menarik: Individu yang menuliskan mimpi mereka memiliki probabilitas 42% lebih tinggi untuk mencapainya dibandingkan mereka yang hanya menyimpannya di dalam pikiran.
Studi dari Journal of Applied Psychology (Goal Setting and Task Performance Study)
Studi ini menunjukkan bahwa menulis atau menggambar tujuan dapat meningkatkan motivasi dan komitmen seseorang dalam mencapainya. Dalam eksperimen ini, peserta yang menetapkan tujuan spesifik dan menuliskannya lebih mungkin untuk terus berusaha dibandingkan mereka yang tidak pernah menulisnya.
Efeknya? Kalau kalian menulis mimpi, kalian akan merasa lebih bertanggung jawab untuk mencapainya.
Studi dari Journal of Personality and Social Psychology (Implementation Intention and Goal Achievement Study)
Menulis atau menggambarkan tujuan memfasilitasi perencanaan dan pemecahan masalah yang lebih baik. Individu yang aktif menulis mimpinya lebih mungkin untuk mengantisipasi hambatan dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya.
Kesimpulan dari riset ini: Jika kalian punya goal yang jelas, kalian akan lebih siap menghadapi tantangan dalam mencapainya.

Pengalaman Pribadi Gua

Gua pertama kali mulai menulis mimpi saat umur 19 tahun. Waktu itu, lagi marak-maraknya buku self-development seperti Rich Dad Poor Dad, The Richest Man in Babylon, dan The 4-Hour Workweek.

Akhirnya, gua mulai menulis mimpi-mimpi gua, dari punya badan bagus, istri yang gua mau seperti apa, punya uang berapa, mobil seperti apa, dan seterusnya. Hal ini terinspirasi dari seorang kreator di YouTube yang punya mimpi mendapatkan 1 juta dolar. Dia menuliskan cek atas namanya dengan jumlah tersebut, membingkainya, dan memasangnya di dinding. Beberapa tahun kemudian, dia benar-benar mendapatkan 1 juta dolar pertamanya!

Gua pun mulai menulis mimpi gua dengan cara serupa. Gua punya satu dream book, gua nge-print rumah, mobil, tempat kerja yang gua impikan, lalu menempelkannya di meja belajar gua.

Salah satu mimpi gua adalah masuk ke Top 3 Consulting Firms (McKinsey, Boston Consulting Group, dan Bain & Company). Gua bahkan nge-print gambar lobi depan kantornya dan menempelkannya di meja belajar gua.

Apakah gua berhasil masuk ke McKinsey? Jawabannya enggak. Tapi itu karena kesalahan gua sendiri.

Setelah lulus S2 dengan IPK 3,87, gua dapat undangan tes dari McKinsey. Ada dua tahap tes: Problem Solving Test (PST) dan Case Interview. Gua lolos ke PST, tapi gagal karena gua ngeremehin dan enggak belajar serius.

Akhirnya, gua tetap masuk ke dunia konsultasi, tapi di Big Four Consulting Firms. Dan menariknya, leader gua adalah mantan McKinsey. Bahkan, gua juga punya mentor hidup yang dulu adalah Implementation Consultant di McKinsey.

Hidup memang menarik. Terkadang, goal kita tidak tercapai secara langsung, tapi malah digantikan dengan sesuatu yang sama atau bahkan lebih baik.

Cara Menulis Mimpi dengan Efektif

Kalau kalian mau mulai menulis mimpi, gua punya 3 langkah sederhana:

Be More Specific (Jadilah Lebih Spesifik)
Kebanyakan orang cuma bilang, "Gua pengen kaya," atau "Gua pengen sukses." Tapi kaya itu berapa? 1 miliar? 10 miliar?
Contoh lain: "Gua mau punya rumah gede." Tapi rumah gede itu seperti apa? Berapa luasnya? Gayanya modern atau klasik?
Tips: Jangan cuma ditulis, tapi juga digambar atau cari gambar di Google, lalu print dan tempel di tempat yang sering kalian lihat.
Kasih Time-Based (Tentukan Deadline-nya)
Kalian perlu menentukan umur berapa kalian ingin mencapai goal tersebut.
Misalnya, gua dulu menargetkan punya 1 miliar di umur 25 tahun. Ternyata, baru kesampaian setelah umur 25 tahun, tapi sebelum 30. Itu enggak masalah! Yang penting, adanya deadline bikin kita lebih termotivasi dan bisa bikin checkpoint kecil untuk mencapainya.
Jangan Lihat Goal Setiap Hari
Menurut gua, kalau kalian terlalu sering melihat goal kalian, bisa-bisa kalian jadi enggak sabar dan malah stres sendiri.
Lebih baik, lihat sebulan sekali atau setiap kuartal (tiga bulan sekali). Jadi, ketika kalian akhirnya mencapai mimpi itu, kalian bisa merasakan kejutan dan kebahagiaan yang luar biasa.

Kesimpulan

Mungkin setelah baca ini, kalian jadi termotivasi untuk menulis mimpi kalian. Tapi gua mau ingetin satu hal:

Kesuksesan kalian bukan ditentukan oleh short-term excitement (semangat sesaat). Kesuksesan kalian ditentukan oleh disiplin dan konsistensi dalam mencapai mimpi tersebut.

Ingat kata gua: Motivasi tanpa aksi akan jadi basi.

Jadi, mulai sekarang, tulis mimpi kalian dan wujudkan!

Bisnis Modal