-->
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bangkrut Bukan Akhir! Begini Cara Saya Memulai Kembali dari Nol

Bangkrut Bukan Akhir! Begini Cara Saya Memulai Kembali dari Nol

Sebelumnya, saya bekerja kantoran dan menghasilkan cukup banyak uang. Uang tersebut saya investasikan, mendapatkan keuntungan besar, dan akhirnya saya membuka warung ayam bakar dengan seluruh modal yang saya miliki. Sayangnya, setelah satu setengah tahun, warung ayam bakar saya bangkrut, dan saya harus memulai lagi dari nol.

Di sini, saya ingin berbagi cerita bagaimana saya mengalami kebangkrutan dan bagaimana saya bisa bangkit kembali hingga akhirnya menjadi content creator.

Masa Kebangkrutan

Saat warung ayam bakar saya bangkrut, saya masih memiliki orang tua yang menanggung tempat tinggal dan makanan sehari-hari. Saya bersyukur karena setidaknya saya tidak sampai hidup di jalanan. Meskipun kondisi keuangan saya jatuh, saya masih bisa makan dengan standar yang cukup, meskipun sederhana.

Saya memahami bahwa setiap orang memiliki kondisi yang berbeda. Oleh karena itu, saya tidak bisa menyamakan pengalaman saya dengan pengalaman orang lain. Namun, saya ingin berbagi pola pikir dan strategi yang saya gunakan agar, jika Anda mengalami hal serupa, Anda bisa mengambil pelajaran dari kisah saya.

Langkah Pertama: Menyadari dan Menerima Keadaan

Hal pertama yang saya lakukan adalah menyadari kondisi saya. Saya tahu bahwa saya tidak punya uang, saya miskin, dan saya gagal. Kesadaran ini penting agar saya tidak menjadi sombong atau merasa superior. Sebaliknya, saya harus belajar dari kegagalan ini dan kembali berjuang.

Saya juga menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Saya tidak mengonsumsi alkohol atau merokok, dan saya hanya makan untuk bertahan hidup serta bekerja mencari uang. Fokus utama saya adalah bagaimana saya bisa bangkit kembali.

Mengandalkan Skill dan Networking

Saat bangkrut, saya masih memiliki dua hal berharga: skill dan networking. Skill saya berasal dari pengalaman kuliah, kerja kantoran, serta menjalankan bisnis ayam bakar. Sementara itu, networking saya dapatkan dari pekerjaan di bidang konsultasi dan bisnis yang saya jalankan sebelumnya.

Salah satu keahlian utama saya adalah strategic management, yang saya pelajari dari S2 dan pengalaman kerja. Saya juga memahami business process dan HRD (Human Resource Development), berkat pengalaman saya bekerja di kantor dan berkolaborasi dengan konsultan HRD.

Memulai Perjalanan Baru di Dunia Digital

Setelah bangkrut, saya memutuskan untuk terjun ke dunia digital. Saya merasa bahwa masa depan ada di dunia digital, sehingga saya harus segera mempersiapkan diri. Langkah pertama yang saya lakukan adalah memanfaatkan skill HR saya dan mengaplikasikannya ke dalam konten YouTube.

Kebetulan, salah satu kenalan saya memiliki perusahaan yang menguntungkan tetapi kesulitan dalam manajemen bisnis. Ia menghubungi saya untuk membantu konsultasi, dan dari sinilah saya mendapatkan penghasilan awal setelah bangkrut.

Di sisi lain, saya mulai serius dengan YouTube. Awalnya, saya mencoba berbagai jenis konten, termasuk motivasi dan cara cepat kaya, tetapi tidak berhasil. Akhirnya, saya fokus pada topik HRD, dan hasilnya cukup bagus. YouTube menjadi sumber penghasilan kedua saya selain dari konsultasi.

Mengelola Keuangan dengan Bijak

Dari hasil konsultasi, saya mendapatkan bayaran per termin (setiap dua bulan). Saya membagi penghasilan tersebut sebagai berikut:

  • 30% untuk kebutuhan hidup, termasuk makan dan hiburan (dengan batas maksimal 10%).

  • 70% untuk investasi ke YouTube, seperti membeli mikrofon, lighting, dan upgrade laptop.

Saya tidak menginvestasikan uang saya di pasar modal karena masih berfokus pada membangun karir dan mendapatkan cash flow yang lebih besar dari YouTube.

Proses Pengembangan YouTube

Saya memulai YouTube dengan meminjam kamera dari pacar saya (yang sekarang menjadi istri saya). Saya menggunakan kamera Canon M3 tanpa mikrofon, sehingga harus menyinkronkan audio secara manual.

Seiring waktu, saya mulai mendapatkan penghasilan dari YouTube dan endorsement. Saya tetap hidup sederhana dan menginvestasikan sebagian besar penghasilan untuk belajar lebih banyak, seperti digital marketing, Facebook Ads, dan copywriting. Saya juga mengikuti seminar-seminar berbayar untuk meningkatkan skill saya.

Kesimpulan

Itulah cara saya bangkit dari kebangkrutan. Saya fokus pada mengembangkan skill, memanfaatkan networking, dan mengelola keuangan dengan bijak. Jika Anda mengalami kegagalan, jangan menyerah. Bangun kembali langkah demi langkah dengan strategi yang tepat.

Post a Comment for "Bangkrut Bukan Akhir! Begini Cara Saya Memulai Kembali dari Nol"